Rabu, 15 September 2010

rancangan atau daftar isi last for love


Daftar isi:
1.     1.Who am i
Menyeritakan siapa djody

2.    2.Mata terindah
Pertemuan pertama djody dengan ayu, djody terpesona dengan mata yang dimiliki oleh ayu.

3.   3 Gara- gara Nawong
Siapa itu nawong .??????

4.  4  Give my hearth
Djody menyatakan cintanya pada ayu (klz 3 smp)

5.    5.Masa-masa terindah
Masa-masa pacaran djody dengan ayu, masa-masa liburan
6.    Keputusan terberat
Keputusan terberat yang diberikan kepada djody ketika harus memilih cintanya atau kptusan dari orang tuanya yang menyuruh djody untk meneruskan ke pesantren dan untuk pertama kali djody sakit hati, djody putus dengan ayu, dan nyambung kembali namun dengan satu syarat bahwa ayu tak boleh selingkuh lagi, djodypun menyurus teman-temanya agar mengawasi ayu.

7.  6  Pesan menyakitkan
Ketika djody di latansa djody, djody menerima pesan dari dimas bahwa ayu mulai main cowok lagi, djody sakit hati sekali, dan ketika ia membutuhkan seseorang, nunik datang. Dan djody mencari tempat pelarian atsa rasa sakit hatinya yg mendalam terhadap ayu.

8.    7.Last for love
Kepulangan djody dari latansa, ayu yg sngt kangen dengan djodypun ingin sekali bertemu dengan djody tanpa dia sadari kesalahanya, pertengkaranpun terus terjadi dan akhirnya djody baru mengetahui bahwa ayu mempunyai penyakit jantung, dan ayu akan dioperasi.djodypun merasa kasihan namun ia tetap memutuskan bahwa ia ingin menjadi remaja yang tak mengenal cinta, karena kebebsan yg ia ingikan.

Rabu, 08 September 2010

part 3 "gara-gara nawong"

Gue buka lembaran hari ini dengan sebuah semangat dan harapan, harapan yang selalu membuat gue semangat untuk membuka mata ketika gue bangun pagi. Ingin kusimpan memori-memori indah gue bersama teman-teman gue dan akan selalu gue jaga kebersamaan teman-teman .
Hari-hari demi hari sebuah kebersamaan dengan teman-teman gue selalu mengisi lembaran-lembaran kisah gue, lembaran=lembaran itu tak akan usang seperti rasa persahabatan gue.
Di pagi yang cerah ini, gue jalanin aktifitas gue dengan biasa. Mulai kupanaskan mesin motor gue yang sudah berada di depan rumah gue. Gue mencium tangan nyokap gue dan mulai kujalankan motor satria gue ke sekolahan. Tak sabar ingin gue ingin bercengkrama dengan teman-teman gue.
Handphone di saku seragam putih biru gue tiba-tiba bergetar.

From : nto
09 april 2007, 07.10
Kang, lo da dimana? Jemput gw gy……..
Ok
ok

waduh hampir aza gue lupa, ngejemput si anto, mulai kutarik gas motor gue.
Tak sampai 5 menit gue udah nyampek di rumah anto. Anto pun udah nangkring di depan rumahnya.
“waduh nto, gue hamper lupa ngejemput lo, untung aza lo sms, cba qlw g?” kata gue yang masih di motor gue .
“wah kau, melupakan diriku, sungguh engkau kejam, hehehehe, udah si jod gpp, yg penting lo dah nyampek rumah gue, gue yg sory ngerepotin loaza” jawan anto dengan lugas.
“ hehehehe, kaya lo baru kenal gue aza si nto, slow aza sich, ea dah gy cabut keburu telat lho”
Kata gue sambil mulai menyalakan mesin motor gue.
Hari ini, tidak ada hal yang menarik semua berjalan dengan lancar tanpa ada halangan. Selain itu hari ini, tanpa sengaja gue bertemu dengan cewek bermata indah sepulang sekolah, seperti di film-film gue tanpa sengaja menabrak dia.
“sorry, gue g sengaja nabrak lo” kata gue, dengan membereskan barang-barang yang terjatuh yang telah dia bawa sebelumnya.
“oh, gpp kok. Mungkin gue yang lagi meleng sampai nabrak lo” jawab Ayu dengan lembut.
Sekali lagi mirip di film-film bioskop Indonesia, tanpa sengaja tangan gue menyetuh tangan dia. waktu terasa berhenti, degupan jantung ini semakin terasa. Inikah yang namanya jatuh cinta seperti lagu Titiek Puspa, yang sampai sekarang lagunya masih terus menggema di belantara musik Indonesia.
Gue tak ingin melepaskan tangannya, namun tak ada geledek tak ada angin si bocil dating dan merusak sesuatu hal yang sangat istemewa dalam masa pubertas gue.
“PRIKITIEW, ada yang lagi jatuh cinta nie ye!!!” ledek bocil.
Ayu pun langsung melepaskan tanganya dari genggaman gue, seakan-akan Ayu malu-malu kucing.
“wah, lo muh cil ganggu gue aza” kata gue dalam hati.
Gue masih belum bisa terang-terangan mengucapkan rasa yang gue alamin kini. Tanpa ada bahasa yang keluar dari mulut, gue dan Ayu langsung meninggalkan bocil sendirian.
Di hari yang panas ini, gue dan Anto ingin menenangkan diri dan ingin bercanda ria dengan Nawong. Di warung Nawong yang lebarnya hanya 2x3 meter ini, gue dan Anto dapat bercanda ria, dan saling memberikan tawa.
Gue pun masih ingat, ketika suatu malam minggu gue, Anto, dan Dimas menghabiskan waktu dan begadang di warung Nawong. Untuk mengusir rasa kantuk, kami mengahabiskan waktu dengan bermain gapleh ( semacam permainan kartu ), setalah bermain sangat lama, tiba-tiba di saat Nawong giliran membuang kartu, kucing peliharaan Nawong mengusik konsentrasi Nawong. Nawong yang jail ini pun tanpa dosa memegang buntut kucing dan melemparkanya ke belakang, sampai panic dibelakang berbunyi keras.
KELOMPYAAANGGGG……!!!
Di malam yang hening itu pun kembali ramai oleh tingkah laku Nawong yang jail, kami pun kembali tertawa. Kami pun sudah tak heran dengan tingkah laku Nawong. Nawong hanyalah asisten pak Wawan pemilik warung untuk menjaga warung 24 jam, tingkah laku Nawong yang jail dan selalu membuat kami tertawa dan tak menoton membuat kami merasa betah untuk berkumpul.
Setelah lelah bermain kartu, kami oun ingin memajamkan mata. Namun, gue, Anto dan Nawong masih belum bisa tidur. Anto yang dengan tenang menghabiskan rokok terakhirnya, dan gue bermain handphne agar tak bosan.
Lalu, apakah yang di lakukan Nawong?. Memang si Nawong Jail atau saraf di otaknya udah tak berfungsi, anak kucing yang tak mempunyai dosa kembali dia siksa. Dia pun memasukkan anak kucing itu ke dalam toples berukuran sedang dan diputar-putarlah toples berukuran sedang itu. melihat anak kucing yang baru saja dimasukkan toples, Nawong pun tertawa terbahak-bahak karena anka kucing yang pusing itu berjalan mundur. Gue dan Anto teralihkan perhatianya oleh tawa keras si Nawong. Kami pun ikut tertawa.
“lo mah wong, parah ma anak kucing. Kasian tau wong” kata Anto.
“wih biarin aza, daripada gue diem aza” bela Nawong.
Keunikan dan kejailan Nawong lainnya adalah ketika suatu sore gue dan Anto nongkrong di warung Nawong. Ternyata Nawong tak ada, yang menjaga warung pak Wawan sendiri.
“ pak Wawan, nawongna ada dimana?” Tanya gue.
“ owh, lagi beli rokok, habis nich daganganya dan belum belanja” jawab pak Wawan.
Tak lama kemudian, Nawong pun dating membawa belanjaan dan membawa ayam hidup. Pak Wawan pun kaget, karena dia tak menyuruh membeli ayam.
“ wong, siapa yang nyuruh beli ayam hidup?” Tanya pak Wawan terheran-heran.
“ ini, buat ibu gue pak di kampong. Tenag pak, ini pakek duit gue sendiri” jawab Nawong dengan tegas.
“ ea udah, saya mau pulang dulu ea, jaga warung yang bener” kata pak Wawan sambil bergerak menuju sepeda motornya.
Gue dan Anto pun juga heran, kapan si Nawong bisa mikir bener. Ternyata benar, apa yang ddipikirkan gue dan Anto. Nawong tiba-tiba membakar ayam hidup-hidup. Nawong pun tertawa terbahak-bahak, karena melihat ayam yang terbakar itu berlari-lari di halaman samping warung Nawong.
“ aih, lo mah wong orang mah beli ayam buat dimakan atau disembeleh dulu baru dibakar” kata Anto.
“ lo muh nto, gue cumin pengen liat ayam mati terbakar doank, lagian nie ayam juga dapet nyolong di desa sebelah” jawab Nawong yang jail itu.
Sekali lagi gue bisa tertawa puas gara-gara tingkah laku si nawong.

muka tanpa dosa SUeb bin Nawong


Selasa, 07 September 2010

part 2 "mata terindah"

Suara gerimis hujan mengawali malam di akhir pekan yang biasa disebut malming (“jyah, lo muh gitu doank dikasih tau, nenek2 disko juga tau kalau malam akhir pekan adalah malam minggu”). Hehe, maaf gue lagi konslet.
Balik ke cerita malam minggu kali ini juga gak terlalu special karena seperti malam minggu kemarin yang gue bersama sekomplotan anak-anka kurang pengawasan yang lepas dari kandangnya untuk mengisi kegiatan di malam minggu ini gue dan anak-anak binal ini (“woy, lo kira gue banci apa???”), hehe, maaf.
Gue dan anak-anak “SS” ingin menjalankan misi yang telah direncanakan matang beberapa hari sebelumnya untuk menyewa studio music hanya untuk sekedar ngabisin duit dan keinginan menyalurkan bakat terpendam kita, ya mungkin aza lewat produser rekaman nggak sengaja dengerin kita main band, berharap sang produser tersebut sedang mengalami gangguan telinga stadium 4, langsung dikontrak dech. Hahaha, sayang halusinasi autis gue tak terwujud setelah mencoba menyewa studio berkali-kali sang produser “ganteng” itu tak kunjung datang.
“kang, malming mau pada kemana nich?”, Tanya anto dengan wajah bin melas ke gue.
“dasar kau, gimana sich, qhan kita udah ngerencanain kalau mau nyewa studio music”, jawab gue.
“owh ia lupa gue, dasar dudul” kata anto dengan memukul kepala dia sendiri.
“ia udah, kalau jadi contact anak-anak pada mau kumpul dimana?, gue ngasih tau si dimas , lo kasih tau si bocil!!” perintah gue.
Selang 36 detik kemudian gue neplon si dimas, eh salah ding, nelpon si dimas.
Tuttututtutututut,
“miqum, halo mas , kita khan udah punya rencana mau ngeband nich di CS yusilan, bias nggak lo?” Tanya gue ditelpon.
“wasqum, owh si akang djody. Wokeh, gue muh selalu siap untuk ngeband, ia udah lo kesana aza dulu ntar gue nyusul, gue mau makan dulu, ok ok ok” jawab si dimas dengan suara mirip badannya yang besar.
“sep lah, gue tunggu di CS yow, lo muh makan aza. Ia udah kalau gitu muh” kata gue dengan semangat.
“wokeh, tunggu aza” jawab pria berbadan gempal ini.
Tuuuuuuuuuuuuuuuut.


“Nto si bocil bisa nggak…???, si dimas muh bisa, tapi dia mau makan dulu” kata gue ke anto yang lagi sibuk dengan hpnya.
“owh, si bocil bisa kok, ntar dia juuga mau nyusul. Ia udah gy, kita berangkat dulu ke sana!!!” jawab anto yang mulai menyadari kalu gue sedang berbicara.
Gue dan anto pun mulai berangkat dengan motor satria item, mirip pasangan homo yang sedang membutuhkan tempat untuk berduaan, anto gue bonceng ke tempat studio music.
Sesampainya di sana gue dan anto berbincang dengan pemilik studio CS yang secara tak sengaja anto dan pemilik studio ini bersaudara sebut saja dia “Aa’ Yoseph”. Ternyata, big dimas udah sampai duluan di sana. Gue melihat jam di tangan gue, ternyata sudah jam 19.45, dan gue ngeboking studio ini jam 20.00, lima belas menit lagi udah harus masuk ke studio dan cecungguk bocil belum menampakkan batang pantatnya.
Satu batang rokok di saku gue pun, gue nyalain untuk mengusir rasa dingin di badan gue (don’t try it at home, but try it in anywhere except home). untuk beberapa menit gue berpikir sejenak, dalam kebersamaan teman-teman gue, gue merasa ada yang kurang, tapi gue nggak tau apa itu. Gue melihat disebrang jalan banyak remaja-remaja puber yang harus dauber saling merapatkan diri bersama pasanganya untuk mendapatkan sebuah kehangatan, sedangkan gue hanya sebongkoh jaket nan kumel yang menyelimuti gue, gue pun sadar gue butuh seseorang yang dapat memberikan kehangatan dalam hidup gue.
“kang, kenapa lo ngelamun aza.” Tanya anto yang membuyarkan lamunan gue.
“owh nggak ada apa2 kok, si bocil mana, belum dating tha?” Tanya gue sambil celingak-celinguk nyariin si bocil.
Baru 1,2 detik setelah gue ngomong si bocil datang.
“ cil, dari mana aza lo, lila muh ditungguin dari tadi gy?” Tanya dimas denganwajah garangnya.
“sorry ni mah, gue habis bantu nyokap gue dulu, owh ia kapan mau main nich” jawab si bocil dengan tingkah stay cool.
“ ia dah gy maen yuk, a’ Yosep mau maen anak-anaknya udah pada ngumpul nich” Tanya anto.
“mmmm, bentar lagi satu lagu lagi nich, masih ada yang makai studionya, bentar kok” jawab A’ Yoseph dengan nada datar.
“wokeh” jawab kita serentak.
Nggak lama kemudian, band yang makai studio pun udah keluar dari studio, dan ini giliran gue dan anak-anak main.

Setelah kemarin malam minggu gue dan anak-anak “SS” main band kini gue harus masuk sekolah dan hari ini adalah hari yang paling gue benci “hari Senin”, karena hari ini harus berangkat pagi-pagi, disuruh berdiri dan berjemur kayak ikan teri basah. Tapi, gue sebagai anak bangsa yang berbakti pada nusa dan bangsa harus selalu mengikuti upacara bendera untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah membela Negara ini (“mang, udah selesai belum pidatonya”).
Dengan keadaan mengantuk ria, gue ikut upacara bendera, dan akhirnya selesai juga setelah satu jam di jemur di terik matahari pagi.
Gue pun jalan ke kelas gue dengan lunglai, eh tapi ada yang menarik perhatian gue disudut barisan kelas lain. Dia adalah seekor cewek, duh salah lagi, seorang cewek yang mempunyai mata terindah yang membuat hati ini bergetar.
DEG-DEG-DEG-DEG, suara jantung gue yang mulai berdegup dengan kencang, dan cewek itu pun juga memperhatikan gue.
Hehehehe, gue salah dalam mengambil asumsi, kalau hari senin adalah hari suram ternyata hari senin adalah hari keberuntungan gue, karena bisa melihat cewek dengan mata indah itu. setelah beberapa kali upacara di bulan ini, dan beberapa kali gue memperhatikan cewek dengan mata mirip bulan itu setelah upacara, gue harus memberanikan diri untuk berkenalan dengan dia. Tapi, gue nggak mau sendirian gue menarik anto untuk membantu berkenalan dengan dia.
“pagi, sepertinya lo dari beberapa minggu ini, lo ngeliatin gue setelah upacara, namun gue juga terpesona dengan mata yang lo miliki yang mampu membius gue, bolehkah gue berkenalan dengan lo, nama gue djody nama lo siapa?” kata gue dengan mengayunkan tangan gue ke hadapanya hanya untuk mengetahui namanya dan memilki hubungan lebih dari teman.
“hehe, siapa yang ngeliatin lo. Makasih ia udah muji gue, boleh kenalan kok, kenalin nama gue ayu” kata ayu dengan menyambut tangan gue.
Tangannya begitu halus untuk disentuh, mungkin inilah awal kisah gue untuk mengisi lembaran-lembaran kisah cinta gue.

Sabtu, 04 September 2010

part 1 "who am i"

Di sebuah kota yang menjadi sebuah ibukota propinsi bagian jawa paling barat, gue dibesarkan.gue yang baru beranjak SMP mempunyai banyak teman. Namun, gue punya 4 sahabat yang selau bareng ma gue. Gue dan teman-teman gue ini punya hobi dan keesukaan yang sama yaitu dalam hal bermusik. Gue, anto, dimas n andry bocil ingin menbentuk sebuah band yang bernama superiors. Oh ia, gue belum memperkenalkan nama gue, nama gue djody.
Gue hanya remaja biasa yang ingin bersenang-senang dimasa puber ini bersama-sama semua teman gue. Keluarga gue emang orang yang mapan, nyokap gue kepala keuangan polda kota gue dan bokap gue intel di daerah kota lain. Gue sangat bangga mempunyai orang tua yang sangat perhatian ma gue, hal itu terbukti ketika ultah gue yang ke-12, gue minta gitar listrik dan esoknya gitar itu sudah ada di kamarku. Dan ketika gue ingin suatu alat transpotasi seperti sepda motor, bokap gue tak segan-segan member sebaik mungkin ke gue, gue bukan bermaksud sombong, tapi ini adalah suatu rezeki yang diberikan kepada keluarga gue dari Allah SWT, yang tidak semua orang dapat seperti gue.
Dan, temen-temen gue ini sangat berarti bagi gue karena mereka yang bias ngertiin gue selama ini, dan selalu bersama dalam keadaan suka maupun duka. Merekalah yang membuat gue mengerti dati arti kebersamaan. Kisah hidup gue akan dimulai dengan kedatangan sesosok yang paling gue butuhin dalam hidup gue, ia apalgi kalau bukan “pacar/gebetan/cewek/girlfriend/(mmmm, atau apalah untuk sebutan teman special n pasti dia lawan jeni gue)”.

Jumat, 03 September 2010

synopsis last4love

Ini kisah hidup gue yang harus gue jalanin sendiri, namun dalam berbagai masalah banyak teman ynag selalu mendukung gue, semua terasa lancar dalam hidup gue dan. Sesosok yang gue butuhin hadir dalam hidup gue yang terlalu datar dia mengarjarkan gue tentang rasa kebersamaan dalam menjalani cerita cinta hidup gue. Dalam kehidupan gue yang terlalu datar dan mudah yang Kuasa menguji gue dalam kisah hidup gue, pilihan terberat dalam hidup gue, gue harus memilih antara cinta atau kehendak orang tua yang menginginkan gue menjadi lebih baik dengan memasukkan gue ke pesantren. Gue pun memilih kehendak orang tua dan menitipkan sang kekasih kepada teman yang gue percaya. Setelah sekian bulan gue di pesanren, ternyata gue mendapat pesan menyakitkan bahwa kekasih gue berkhianat, gue bingung apa yang harus gue lakuin dalam masalah yang menyangkup kisah terindah dalam hidup gue. Apakah gue harus melanjutkan kisah ini atau mengakhiri kisah hidup terindah gue dengan kesendirian.???
novel ini  saya dedikasikan kepada temen saya yang bernama djody....